Rabu, 29 Oktober 2008

John Henry Bonham "BONZO"


The Legend of John "BONZO" Bonham


Nama : John Henry Bonham
Lahir : 31 Mei 1948Redditch, Worcestershire, England
Wafat : 25 September , 1980Clewer, Windsor, England

John Bonham, drummer yang paling menakjubkan, berpengaruh, dan dikagumi sepanjang masa, telah mengilhami jutaan drummer melalui energi, kekuatan, dan kreativitasnya.
Bonzo lahir di Reddtich, Worcestershire, Inggris. Kota kecil itu begitu indah, tapi agak terpencil. Bonzo mulai belajar drum secara otodidak pada usia 5 tahun. Awalnya ia sering memainkan beat drum melalui kaleng-kaleng bekas rancangannya sendiri. Ketika itu, Bonzo mencoba menerjemahkan permainan drumer idolanya, yakni dua drumer jazz Amerika, Gene Krupa dan Buddy Rich.Masa remaja Bonzo dihabiskan untuk bekerja membantu sang ayah, Jack Bonham, di industri konstruksi. Selain itu, Bonzo tetap memainkan drumnya dengan beberapa grup lokal yang berbeda. Pada 1964, ia bergabung dengan grup pertamanya, Terry Webb and the Spider. Di sinilah ia bertemu dengan seorang penari, Pat Phillips, yang kelak menjadi istrinya.Ia juga bermain untuk The Blue Star Trio and The Senators. Grup ini sukses merilis satu single berjudul She's a Mod. Dua tahun kemudian ia bergabung dengan grup A Way of Life, yang tak lama kemudian nonaktif. Lantas ia bergabung dengan Crawling King Snakes yang divokali oleh Robert Plant. Pertemuan inilah menjadi cikal-bakal lahirnya satu supergrup rock, Led Zeppelin.Pada periode itu, Bonzo mendapat julukan "The Loudest Drummer" di Inggris. Acap kali setelah manggung ia merusak perangkat beduknya itu. Tak jarang ia diusir beberapa pemilik studio tempat latihan karena memainkan drum terlalu liar dan keras. Namun, dia seperti tak peduli. Bonzo bahkan sesumbar, di masa depan tak akan ada drumer sebising dia.Ketika Jimmy Page mulai membentuk sebuah band, ia rajin mencari sosok pemukul drum. Page bertemu dengan Robert Plant agar bergabung bersamanya. Segera Plant merekomendasikan Bonzo sebagai drumernya. Pada Juli 1968, Page bersama manajernya menyaksikan permainan Bonzo dan langsung menunjuknya membantu proyek baru mereka. Tak lama setelah itu, berdirilah The New Yardbirds, yang kemudian berubah menjadi Led Zeppelin.Bonzo memberi warna yang kuat pada grup ini. Permainannya menjadi motor yang dahsyat dalam setiap lagu Zeppelin. Ia selalu melakukan eksplorasi terhadap perangkat pukulnya. Satu tahun berlalu, ia melakukan ekspansi dengan menambah perangkatnya dengan conga, orkestra timpani, dan gong besar.Pada 1977, dia mendapat penghargaan luar biasa karena penampilannya dengan menggunakan elektronik timpani drum synthesizer pada tembang Kashmir. Langkah ini banyak diikuti penyanyi rap modern dalam membuat komposisi lagu. Ia pun menyelesaikan beberapa proyek solo drum, seperti Pats Deligh, Bonzo's Montreux, Moby Dick, dan Over the Top.Sayang, usia Bonzo tak panjang. Kendati begitu, fondasi yang dia bangun menjadi panutan penggebuk drum rock sedunia. Untuk memperingatinya, bulan lalu Ralph Hullet, seorang penulis dan fotografer yang pernah bekerja di majalah Vintage Guitar, Relix, Goldmine serta program televisi VH1 dan ABC News, meluncurkan buku bertajuk Whole Lotta Led, Our Flight with Led Zeppelin. Buku itu ditulis khusus bagi Led Zeppelin dan kematian drumer John Henry "Bonzo" Bonham

Investigasi "Cerita Di Balik Resep Dokter"





Di dunia ini, setiap orang ingin selalu sehat dan tak mau sakit meskipun faktanya tak seorang pun yang tidak pernah sakit. Sakit memang menjadi bagian dari hidup kita. Tentu saja kita sangat mendambakan sehat bila kebetulan sedang jatuh sakit dan senantiasa merasa khawatir menderita penyakit yang berbahaya. Anehnya, dalam keadaan sehat, kita sering lupa pada suatu ketika kita mungkin jatuh sakit sehingga kurang waspada penjaga kesehatan.
Harus diakui bahwa profesi kedokteran berkaitan dengan hidup dan mati orang sakit, meskipun hidup dan mati berada di tangan Tuhan. Untuk itu harus ada kesadaran pada pihak dokter, bahwa pekerjaan menyembuhkan itu mengambil bagian dari pekerjaan Tuhan, sehingga seorang dokter juga berkewajiban menyembuhkan pasien yang miskin atau kurang mampu.

LATAR BELAKANG

Ternyata terdapat cerita di balik resep dokter yang diberikan kepada pasien saat ini, dimana perasaan tesebut membuat kita terkejut dengan ulah dokter yang tidak professional. Tugas seorang dokter adalah mengobati orang sakit dan membantu menyembuhkannya dengan berbagai cara dengan menerapkan ilmu kedokteran yang ia meliki.
Seorang dokter pastinya dipercaya oleh sorang pasien untuk menanggulangi penyakitnya, khusus bagi kalangan orang terpandang atau lebih dari pada cukup ia akan mengeluarkan berapapun materi untuk menembus obat agar penyakitnya sembuh. Tetapi untuk si miskin terkadang untuk menembus suatu obat di apotik ia akan merasa tercengang dengan harga yang tertera ataupun yang disebutkan apotik tersebut. Sehingga kadangkala mereka enggan untuk menebus obatnya karena terlallu mahal dan dapat membuat penyakitnya tidak sembuh-sembuh yang bisa menimbulkan kematian, tetapi ada juga yang menebusnya dengan menjual harga dirinya, demi mendapatkan kesembuhan. Seorang dokter merupakan suatu profesi yang mempunyai kedudukan yang mulia yang tidak mungkinmemanfaatkan penyakit pasiennya sebagai lahan bisnis di luar keprofesiannya sebagai dokter.
Namun pada kenyataannya beberapa dokter menyalahgunakan resep yang ia berikan kepada pasien, dengan memberiken reep yang sangat mahal, dan yang biasanya hanya bisa di tebus di apotik farmasi tertentu. Kalau pun ada praktek kolusi antara dokter dan perusahaan farmasi maka profesi pahlawan tanpa tanda jasa sudah tidak bisa diberikan kepada seorang dokter, karena doter telah memanfaatkan profesinya sebagai ladang bisnis, dengan membarikan resep tanpa mempertimbangkan obat pengganti yang lebih murah dengan manfaat yang sama. Sehingg ini bisa disebut melanggar kode etik seorang dokter, dokter sebagai penyembuh orang sakit telah memanfaatkan kedudukannya sebagai lading bisnis, tetapi pada saat ini tidak ada undang-undang yang menghukum atau mencabut profesi kedokterannya karena telah menyalahgunalak kepercayaan masyarakat. Ini dikembalikan kepada negara kita sebagai negara hokum dan hati nurani dokter itu sendiri.

TUJUAN
1. Untuk mendapatkan fakta kebenaran dibalik pemberian resep dokter kepada pasien.
2. Mengetahui alasan si dokter memberika resep obat yang mahal
3. Untuk mengetahui dampak terburuk yang ditimbulkan karena memberikan resep yang mahal kepada pasiennya.
4. Apakah ada hubungan dengan mal praktek.

PEMBAHASAN

I. Isi resep
Yang dimaksud dengan isi resep adalah nama obat yang tertulis pada resep dan obat tersebut akan di terima oleh pasien dari apotek. Pertanyaannya adalah apakah anda sebagai pasien harus tahu secara mendalam tentang obat yang tertulis pada resep dokter?
Obat akan masuk dan mengalir bersama darah di dalam tubuh kita, sehingga sebagai konsumen obat, kita harus memahami hal-hal berikut:
• Apa kegunaan obat tersebut?
• Mengapa obat tersebut yang diberikan?
• Adakah efek samping dari obat?
• Apa yang akan dirasakan atau dialami oleh tubuh akibat reaksi obat selain efek kesembuhan yang diharapkan?
Sadari bahwa hubungan antara dokter dan pasien serinmg berjalan asimentris. Selain dokter memiliki ilmu yang lebih banyak daripada pasiennya, dalam hal pemberian obatpun sering kali dokter bersifat superior. Dokterlah yang memutuskan obat apa yang akan di konsumsi oleh pasien, sememtara pasien harus membeli obat serta membayar jasa (honorarium) dokter.
Dalam hal pemberian obat, terdapat dalil yang berlaku pada dokter:
• Dokter memberi obat semata-mata demi kesembuhan pasien.
• Dokter harus memilih obat berdasarkan imbang efektivitas dan biaya.
• Doter terikat pada aspek empati pasien dalam memutuskan obat maupun tindakan.
• Dokter terikat pada kaidah pemberian obat yang efektif dan rasional.
Apabila berbagai dalil tersebut di penuhi oleh seorang dokter, terjadilah suatu kondisi yang ideal Penulisan Resep yang Efektif dan Rasional. Meskipun dalam situasi normal kondisi ideal ini jarang tercapai, seharusnya dokter dapat memilih satu kondisi paling ideal dari beberapa pilihan yang ada.
Beberapa ciri-ciri resep suatu isi resep yang tidak rasional?
• Resep bersifat poliformasi, suatu resep bersifat poliformasi bila dalam suatu resep terdapat kombinasi obat untuk lebih dari satu penyakit. Ketidak rasionalan resep ini adalah dari banyaknya uang yang harus dikeluarkan oleh pasien. Pasien harus membeli dua hingga empat jenis obat yang sebarnya tidak perlu. Selain itu pasien harus mengosumsi obat yang berlebihan dan tidak bermanfaat bagi tubuhnya.
• Terdapat kombinasi obat yang hampir sama dengan harapan efeknya lebih kuat. Secara sekilas, resep ini terlihat baik. Tetapi sebenarnya tidak terbukti bahwa obet kombinasi lebih baik dari obat tunggal.
• Seluruh resep yang hamper seluruh isinya berasal dari satu perusahaan farmasi. Situasi di Indonesia saat ini belum cukup ideal. Kondisi ideal tercapai bila dokter telah mampu menuliskan resep yang efektif dan rasional tanpa membuat pasien mengeluarkan uang yang berlebihan.

Dalam suatu acara, ahlifarmakologi Prof dr Irwan Darmansyah, mengatakan masalah pengobatan di Indonesia mengarah pada “polifarmasi”, yakni pemakaian obat sekaligus lebih dari kabutuhan. Pemberian obat seperti ini dapat menimbulkan efek samping dan meningkatkan biaya pengobatan.
Disini, dapat dilihat dengan jelas bahwa, sekarang ini banyak obat yang ditulis dokter melenceng dari rasional manusia. Semua refrensi yang kami dapat diatas ternya memang terjadi kolusi yang gila-gilaan antara pihak farmasi tertentu dengan. Banyaknya merk obat untuk satu jenis penyakit, juga menunjang kolusi antara dokter dengan pihak farmsi.
Agus Purwadianto, mengakui praktek kolusi antara dokter dan perusahaan farmasi lazim dilakukan, dengan keuntungan 20 % dari harga obat. Saat ini tidak satupun dokter yang tidak terlibat kolusi dengan perusahaan farmasi, ia memaparkan salah satu pemicu mengapa dokter bertindak demikian karena”beban biaya pendidikan kedokteran mahal”.
Menurut Agus, prakter kolusi antara dokter dan perusahaan farmasi ini telah melanggar kode etik dan disiplin kedokteran. Sebab, dokter memberikan resep bukan berdasarkan daftar penyakit yang di derita oleh pasien, melainkan gejela penyakit yang telah diperkirakan dokter sebelumnya. Obat yang diresepkan pun berdasarkan kontrak perusahaan farmasi dengan dokter.

II. Alasan Dokter Memberikan Obat Mahal
Semua jenis obet baru, harganya pasti mahal. Obat baru ditemukan setelah melewati serangkaian proses yang panjang dan biaya yang besar. Mungkin sebagian pasien akan bertanya:
• Mengapa dibutuhkan obat baru? Apakah obat yang ada saat ini tidak cukup?
• Apakah obat saat ini masih kurang bagus?
• Apakah obat yang ada saat ini tidak berguna?
1. Mengapa dibutuhkannya obat baru? Apakah obat yang ada saat ini tidak cukup?
Harus diakui hingga saat ini masih banyak penyakit yang belum diketahui penyebabnya. Sejak dulu, siklus semacam ini terus berulang. Bila suatu penyakit baru muncul, orang akan melakukan penelitian sember sekaligus penyembuhannya.
2. Apakah obat yang ada saat ini masih kurang bagus?
Hamper semua obat sebenarnya baik, namun tidak semua obat cocok untuk semua orang. Setiap individu memberikan respon yang berbeda terhadap obat yang sama. Ada yang mengalami alergi, ada yang membutuhkan waktu lama untuk beraptasi, atau obat tersebut sudah tidak mampuh lagi melawan penyakit.
3. Apakah obat yang ada saat ini tidak berguna?
Ada pula obet tertentu tidak berguna lagi karena suatu dan lain hal. Misalnya sudah tidak diproduksi karena kalah bersaing, kebangkrutan pabrik, dan lain sebagainya.

Riset Lapangan
Tetapi lain halnya dengan realita yang kami teliti, kami menemukan kejanggalan demi kejanggalan di balik mahalnya resep yang di berikan oleh sokter kepada pasien. Dan ini terbukti ketika kami mewawancarai salah seorang dokter spesialis ginjal di Rs. Browmius. Dr. Gunawan memaparkan, sebagian obat mahal pertama terkadang memang tuntutan si pasien atau kebutuhan pasien akan obat tersebut yang memang harganya mahal, kedua terjadinya kolusi antara dokter dengan pihak farmasi tertentu.
Setelah kami Tanya apa penyebabnya, ia kembali menegaskan ini di latarbelakangi oleh tidak meratanya gaji seorang dokter, tanpa komentar banyak dan panjang lebar.
Dan Indonesia pun belum memiliki sangsi terhadap dokter yang melakukan kolusi di balik seragam yang di gunakannya. Begitupun pihak IDI (ikatan dokter Indonesia), belum menangani secara tegas kasus yang marak belakangi ini di kalangan dokter. Seharusnya pemerintah harus menindak tegas hal ini. Banyaknya kolusi antara perusahaan farmasi dengan dokter dianggap sebagai suatu kinerja yang tidak professional.
Hal seperti ini bisa saja terjadi dan akan terus berkembang, demi mendongkrak penjualan obat serta persaingan bisnis yang ketat. Oleh karena itu diperlukannya intervensi pemerintah untuk mengontrol kolusi diantara dokter dan perusahaan farmasi belakangan ini. Kontrak yang di lakukan antara dokter dan perusahaan farmasi ini sangat mempengaruhi harga obat hingga ‘membubung tinggi’. Sebab perusahaan farmasi membebankan biaya intensif dokter sebesar 20% itu pada harga obat yang di jual.
Menurut Agus, praktek kolusi ini di lakukan oleh seluruh dokter di Indonesia. Ini mengungkapkan sebagian besar dokter tersebut bekerjasama dengan perusahaan obat local yang tergabung dalam gabungan perusahaan (GP) farmasi.
Saat ini, katanya, perusahaan farmasi yang ada di Indonesia terpecah antara GP farmasi dan Internasional Pharmaceutical Manufacturing Group (IPMG). IPMG memisahkan diri dari dewan farmasi karena selama ini perusahaan local dalam GP farmasi banyak melakukan praktek kolusi dengan dokter. “IPMG memisahkan diri karena disinyalir perusahaan yang bergabung dalam GP farmasi banyak mempengaruhi para dokter,” katanya.
Iwan juga mempermasalahkan biaya obat dan paten yang memicu pengobatan irasional. Harga obat di apotik rumah sakit, ia menjelaskan, lebih mahal dibandingkan obet di luar rumah sakit. “padahal mereka mendapat diskon sampai dengan 85%. Kemana keuntungannya tentu tidak untuk pasien.


III. Dampak terburuk memberikan resep yang mahal kepada pasien
Setiap obat memiliki efek samping tersendiri. Namun efek samping obat telah di ketahui dan sejak awal akan dapat di ramalkan. Yang tidak bisa diramalkan adalah reaksi alergi dan reaksi ideosinkrasi. Ideosenkrasi adalah reaksi aneh yang muncul pada pasien karena minum obat tertentu atau suatu reaksi obat yang belum bisa diramalkan.
IV. Hubungan dengan malpraktik


KESIMPULAN DAN SARAN
I. Jadi agar pasien mendapatkan resep yang efektif dan rasional, pasien harus melakukan hal-hal berikut;
• Pasien harus pintar. Pasien harus tahu obat apa yang di tulis serta manfaat obat tersebut.
• Pasien harus wajib memberitahu dokter sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, mintalah dokter untuk meresepkan obat generic bila kondidi keuangan tidak memungkinkan atau sedang ada kebutuhan lain.
• Hilangkan sifat ingin cepat-cepat sembuh. Proses pengobatan bukanlah sulap. Pengobatan membutuhkan waktu, kesabaran, dan ketekunan. Bila kondisi pasien berangsur mambaik, itu berarti obat yang diresepkan juga baik. Saying sekali banyak dokter yang terbawa oleh kamauan pasien yang ingin serta merta sembuh setalah berobat.
Banyak obat yang ditulis dokter melenceng dari rasional manusia. Semua refrensi yang kami dapat diatas ternya memang terjadi kolusi yang gila-gilaan antara pihak farmasi tertentu dengan. Pengobatan di Indonesia mengarah pada “polifarmasi”, yakni pemakaian obat sekaligus lebih dari kabutuhan. Pemberian obat seperti ini dapat menimbulkan efek samping dan meningkatkan biaya pengobatan.
Banyaknya merk obat untuk satu jenis penyakit, juga menunjang kolusi antara dokter dengan pihak farmsi. praktek kolusi antara dokter dan perusahaan farmasi lazim dilakukan, dengan keuntungan 20 % dari harga obat. Saat ini tidak satupun dokter yang tidak terlibat kolusi dengan perusahaan farmasi, ia memaparkan salah satu pemicu mengapa dokter bertindak demikian karena”beban biaya pendidikan kedokteran mahal”.

yahoo! messenger hidden emoticons!

:o3 puppy dog eyes - New!

:-?? I don’t know - New!

%-( not listening

:@) pig

3:-O cow

:(|) monkey

~:> chicken

@};- rose

%%- good luck

**== flag

(~~) pumpkin

~O) coffee

*-:) idea

8-X skull

=:) bug

>-) alien

:-L frustrated

[-O< praying

$-) money eyes

b-( feeling beat up

:)>- peace sign

[-X shame on you

\:D/ dancing

>:/ bring it on

;)) hee hee

:-@ chatterbox

^:)^ not worthy

:-j oh go on

(*) star

o-> hiro

o=> billy

o-+ april

(%) yin yang

Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif

KEBUTUHAN TELEPON GENGGAM PADA KALANGAN REMAJA

Latar Belakang Penelitian
Pada era saat ini teknologi berkembang dengan sangat cepat, khususnya teknologi komunikasi dan informasi. Bermunculan berbagai media komunikasi salah satunya telepon genggam, kini penjualannya sangat meningkat dari tahun ketahun.
Pada beberapa tahun yang lalu telepon genggam digunakan sebagian besar oleh kalangan orang dewasa dan berkemampuan dalam perekonomiannya. Akan tetapi dalam tahun-tahun kebelakang ini kepemilikan telepon genggam bukan hanya kalangan yang tertulis diatas, pada kalangan remaja bahkan anak-anak pun menggunakannya.
Dilihat dari fungsinya, telepon genggam pada awalnya hanya untuk dijadikan alat berkomunikasi jarak jauh antara satu orang denga orang lain, pada sekarang ini fungsi telepon genggam berfungsi ganda bahkan lebih, telepon genggam sekarang ini pada umumnya memiliki fitur lebih; bisa untuk foto, mendengarkan musik, chatting, dan masih banyak fungsi lainnya. Dan sekarang dengan kepemilikian telepon genggam dapat menunjukan status sosial seseorang, semakin mewah telepon genggamnya, maka dia semakin berkemampuan.
Adapun dalam masa remaja, dimana terjadi perubahan fisik, emosional, sosial, dan prilaku dirinya, telepon genggam cukup menarik perhatian bagi mereka, karena bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi namun berkat inovasi tenologi telepon genggam itu sendiri. Yang mana kebutuhan akan media komunikasi pun berkembang, demi memenuhi kebutuhan kesehariannya.
Teorisasi
Kebutuhan manusia akan media yang meliputi kebutuhan informasi, hiburan dan integrasi sosial ( McQuail dalam Lull, 1998:120).
Pengkatagorian kebutuhan tersebut antara lain:
1. Kebutuhan kognitif : Yaitu kebutuhan akan informasi, pengetahuan dan pengertian tentang lingkungan.
2. Kebutuhan afektif : Yaitu kebutuhan untuk memperkuat pengalaman akan emosi, kesenangan dan pengalaman keindahan.
3. Kebutuhan interaktif personal : Yaitu kebutuhan untuk memperkuat kredibilitas dan status pribadi.
4. Kebutuhan interaksi sosial : Yaitu kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan lingkungan sekitar.
5. Kebutuhan akan pelarian : Yaitu kebutuhan akan hasrat dalam diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan dan kebutuhan akan hiburan.

Adapun kebutuhan penggunaan telepon genggam dapat dikategorikan dalam dua faktor:
● Faktor internal : Yang mendorong remaja untuk menggunakan telepon genggam merupakan salah satu bagian yang menjadi kebutuhan remaja, telepon genggam bagi sebagian remaja dipandang sebagai suatu alat yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang timbul dalam diri remaja.
● Faktor eksternal : Yang mendorong remaja menggunakan media ini untuk berkomunikasi diantarannya karena telepon genggam yang merupakan teknologi komunikasi yang ada pada saat ini memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan alat komunikasi lainnya.

Variabel Penelitian
1. Kebutuhan kognitif : Yaitu kebutuhan akan informasi, pengetahuan dan pengertian tentang lingkungan.
Indikator :
- Mencari informasi tentang kondisi yang berkaitan dengan dirinya
- Mencari saran, pendapat dan keputusan yang harus dipilih pada suatu masalah
- Memuaskan keingintahuan
- Belajar dan mempelajari diri sendiri

2. Kebutuhan afektif : Yaitu kebutuhan untuk memperkuat pengalaman akan emosi, kesenangan dan pengalaman keindahan.
Indikator :
- Melepaskan perasaan emosi
- Memperoleh kesenangan
- Merasakan pengalaman keindahan
3. Kebutuhan interaktif personal : Yaitu kebutuhan untuk memperkuat kredibilitas dan status pribadi.
Indikator:
- Mencari kekuatan nilai pribadi
- Mencari model prilaku
- Mengidentifikasi nilai-nilai dari luar
- Memperoleh pandangan dari luar untuk dirinya

4. Kebutuhan interaksi sosial : Yaitu kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan lingkungan sekitar.
Indikator:
- Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan mendapatkan rasa saling memiliki
- Berinteraksi dengan orang sekitar dan bercakap-cakap
- Saling mengungkap pengalaman hidup dengan orang lain
- Menghubungkan seseorang dengan kelompok teman dan masyarakat
- Mencari pengetahuan aturan sosial

5. Kebutuhan akan pelarian : Yaitu kebutuhan akan hasrat dalam diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan dan kebutuhan akan hiburan.
Indikator:
- Melepaskan diri atau mengalihkan diri dari masalah
- Bersantai
- Mengisi waktu

PERKEMBANGAN TELEVISI DUNIA

Siaran percobaan televisi di Amerika Serikat dimulai pada tahun 1920-an. Para ilmuan terus mengembangkan teknologi komunikasi dalam bentuk televisi ini. Antara tahun 1890 dan 1920. Sekelompok ilmuan Inggris, Prancis, Rusia dan Jerman menyarankan pengembangan teknik-teknik transmisi gambar televisi. Jhon L.Baird, sebagai penemu dari Skotlandia, memperagakan pertama kali teknologi gambar hidup televise di London tahun 1926. sejak itu televisi dapat meayangkan gambar-gambar hidup seperti film layer lebar. Sementara itu The English Derby membuat Movie House (Film Televisi) pada tahun 1923. British Derby Corporation (BBC) merupakan televisi siaran pertama di dunia yang membuat jadwal televisi secara teratur pada 2 November 1936.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal dari tahun ke tahun. Awalnya televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan. dasar dasar hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang memulai era komunikasi elektronik.
Adapun perkembangan teknologi Televisi dari tahun ke tahun antara lain:
Tahun Teknologi Televisi Nama Ilmuan atau Perusahaan Keterangan Lain
1876
selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik
George Carey
Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.

1884
Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis Paul Nipkov

1888
ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian Freidrich Reinitzeer

1897
Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung. Karl Ferdinand Braun

1900
Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
Constatin Perskyl

1907
Dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
Campbell Swinton dan Boris Rosing

1927
Ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
Philo T Farnsworth

1929
menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT Vladimir Kosma Zworykin

1940
menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
Peter Goldmark

1958
Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown

1964
Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow
Langkah ini dilanjutkan Larry Weber

1967
menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis James Fergason

1968
Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA
George Heilmeier

1975
Mulai merancang layar plasma berwarna Larry Weber dari Universitas Illionis

1979
Menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak
Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

1981
Mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
Stasiun televisi Jepang, NHK

1987
Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak

1995
Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai Larry Weber Menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

2000
Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci ampai dengan diagonal terbesar saat ini. Penonton televise kini lebih selektif. Jam tayang televisi bertambah. Penerimaan programnya mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. System penyampaian program lebih berkembang lagi. Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah dikembangkan:
1. Over the air reception of network and local station program. Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High Density Television (HDTV).
2. Cable. Program disampaikan melalui satelit ke sistem kabel local, kemudian didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan tambahan kabel, system cable standard dibakukan tahun 1990-an
3. Digital cable. Ini bagian dari information super highway. System kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar, dahulu menggunakan kabel kuno sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam di bawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik ini dapat memuat 500 lebih saluran. Sistem ini memungkinkan terjadinya komunikasi televise dua arah. Instalasi kabel serat optik ini termasuk program nasional yang memerlukan biaya yang besar.
4. Wirelees cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program baagi pelanggan yang menggunakan transmisi microwave (gelombang pendek) meski pun kabel ini di bawah tanah. Metode ini mengurangi biaya instalasi serat optik, tetapi memerlukan peralatan khusus dalam penerimaan program.
5. Direct Broadcast Satellite (DBS). Program-program ditransmisikan oleh satelit langsung dengan menggunakan piringan yang berdiameter 18 inci ditaruh di atap rumah atau di Indonesia dikenal dengan istilah antena parabola metode ini merupakan terobosan dalam sistem televisi kabel. Yang dimulai di amerika Serikat sejak tahun 1994.

Selasa, 28 Oktober 2008

Ramainya Lapangan Sabuga di Akhir Pekan

Pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu pagi, Lapangan Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) sering ramai dikunjungi orang-orang yang berniat berolahraga atau sekadar mencari sarapan pagi. Tak hanya mahasiswa, namun juga semua lapisan usia sering dijumpai di sana.
Sarana olahraga yang dimiliki oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memang merupakan tempat yang cocok buat orang-orang yang ingin berolahraga karena suasananya yang khas dan udara segar dengan pohon rimbun yang menyelimuti area tersebut.
Dengan adanya beragam sarana olahraga yang disediakan dan disuguhkan membuat Sabuga mempunyai daya tarik tersendiri. Apalagi tiket untuk masuk ke area olahraga sangat murah. Dengan tiket masuk seharga Rp 1.000 kita sudah bisa berolahraga di sana.
Namun, apabila kita ingin mencoba menikmati fasilitas-fasilitas olahraga, seperti lapangan sepakbola, lapangan futsal, lapangan basket, dan kolam renang, kita mesti membayar tiket masuk yang sudah ditentukan terlebih dulu.
Apabila kita ingin berenang, dengan tiket masuk seharga Rp 6.000 per orang, kita sudah bisa menikmati rasanya berenang di kolam renang Sabuga.

Jika ingin bermain dengan si kulit bundar, kita bisa memilih mau bermain di lapangan futsal atau lapangan sepakbola. Untuk lapangan futsal, harga sewa yang dipatok adalah Rp 30.000 per jam. Sedangkan untuk menyewa lapangan sepakbola, kita mesti membayar Rp 250.000 per laga.
Harga untuk lapangan futsal dan lapangan sepakbola mungkin terasa mahal jika harus dibayar oleh satu orang. Namun, harga tersebut akan terasa “normal” jika dibayar oleh sekelompok orang. Pada kenyataannya futsal dan sepakbola memang permainan kelompok. Diperlukan 10 orang untuk bermain futsal (masing-masing tim terdiri dari 5 orang) dan 22 pemain untuk bermain sepakbola (masing-masing tim dihuni 11 pemain). Jadi, tidak akan terasa mahal bukan untuk bisa menyewa lapangan futsal dan sepakbola.

Sementara di dekat lapangan basket, terdapat sebuah lintasan berbatu yang didesain semacam alat pijat refleksi. Lintasan ini dibuat bagi orang yang ingin memanjakan kakinya dengan refleksi menggunakan batu.
Lintasan atletik di akhir pekan begitu ramai dipadati oleh orang-orang yang ingin lari atau sekadar jogging.

Sarapan Pagi
Selain sebagai tempat berolahraga, Sabuga juga bisa menjadi sarana bagi orang-orang mencari sarapan pagi, tak terkecuali bagi mahasiswa. Terdapat beberapa pedagang yang menawarkan beragam makanan.
Di koridor dekat pintu masuk atau tempat parkir motor, para pedagang menyuguhkan berbagai menu sarapan, seperti, bubur ayam, kupat tahu, atau nasi kuning. Bagi yang ingin berolahraga tetapi belum sempat mengisi perut, bisa memanjakan perutnya dulu sebelum berolahraga.
Dengan harga yang relatif terjangkau, tentunya membuat banyak orang tertarik untuk mencicipi beragam makanan yang disajikan.
Di lapangan Sabuga juga terdapat fasilitas dan sarana lainnya, seperti toilet, kantin, tempat penitipan barang, dan tempat ganti pakaian.

Terdapat dua pintu utama untuk bisa mengakses lapangan Sabuga, yakni lewat Jalan Tamansari dekat kampus ITB atau Badan Tenaga Nuklir (Batan) dan juga bisa masuk lewat Jalan Siliwangi, dekat Jembatan Sungai Cikapundung.
Jadi, apakah berminat berolahraga ke Lapangan Sabuga di akhir pekan? Atau hanya ingin sekadar mencicipi sarapan pagi? Lapangan Sabuga, sarana olahraga yang nyaman nan menyejukkan, selalu ramai di akhir pekan.

DIGITAL LIFE STYLE

Tak bisa dimungkiri, gaya hidup atau life style sekarang berbanding terbalik sekali dengan zaman dulu. Perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat sekali. Tak pelak keadaan ini membawa pengaruh kepada kita sebagai makhluk hidup yang selalu bersifat dinamis.
Teknologi amat sangat berkembang dari masa ke masa. Hal ini terbukti dengan adanya anggapan zaman sekarang disebut era digital. Gaya hidup orang-orang di era modern seperti saat ini, menggambarkan bagaimana teknologi sangat membantu mereka dalam menjalani aktivitas masing-masing.
Munculnya berbagai perangkat digital benar-benar telah mengubah berbagai segi kehidupan kita. Pengertian bekerja sebagai aktivitas yang dilakukan di dalam gedung kantor kini tidak lagi tepat. Bekerja bisa dilakukan di mana saja, bisa di kafe atau restoran. Kita dapat memeriksa proposal yang hendak dikirim lewat e-mail. Atau, juga mengedit lagi berkas presentasi yang akan disajikan. Atau, hanya sekadar memasukkan data yang belum sempat dilakukan.
Semuanya itu dapat dilakukan dengan bantuan beragam perangkat digital. Seperti, komputer jinjing atau notebook, yang kian hari kian tipis, padahal dengan kemampuan yang mumpuni. Merasa komputer jinjing masih terlalu besar dan berat? Tak perlu khawatir, kita masih dapat menggunakan peranti genggam seperti telepon cerdas (smart phone) atau PDA (personal digital assistant). Selain menjalankan fungsi-fungsi manajemen informasi seperti nomor kontak, agenda, dan daftar tugas yang harus dilakukan, peranti yang hanya seukuran genggaman tangan ini juga mampu menangani berbagi pekerjaan kantoran.
Jelas, bagaimana era digital kini sudah kadang memengaruhi berbagai segi kehidupan kita. Sungguh, kita banyak sekali terbantu oleh perangkat-perangkat digital tersebut dalam mengarungi era kompetisi seperti saat ini.